Kau bilang bahwa aku seperti hujan yang dirindukan? Lalu
kenapa ketika aku berlabuh, kau malah pergi menghindar mencari tempat lain
untuk berteduh?
Kau bilang bahwa aku seperti pagi yang menyemangati? Lalu kenapa saat aku singgah, kau lebih memilih untuk berselimut dan melanjutkan mimpi hingga habis waktuku menanti?
Sudahlah, tak perlu kau bilang apapun lagi. Aku mulai paham, hatimu bukan lagi rumah yang aku kenali. Aku mulai mengerti, caramu ini hanya dalih agar aku membenci. Padahal kau tak menyadari, aku punya cara tersendiri untuk bertahan hingga waktunya pergi.
Kau tahu, menuliskanmu adalah cara termanis untuk membalas tanpa menyakiti. Karena di penghujung rima, kau hanya akan tetap di sana, menikmati pedihnya tanpa bisa berlari.
Kau tahu, mendoakanmu adalah cara terindah untuk memeluk tanpa takut kau pergi. Karena di penghujung kata, selalu ada kelegaan luar biasa yang tak pernah gagal mengobati hati.
Tapi kau juga perlu tahu, melupakanmu adalah cara tersulit yang kini tengah aku pelajari. Mungkin nanti aku mengerti, ketika aku bukan lagi menjadi alasan senyummu terukir kembali. Biarkan Tuhan dan semesta yang memberiku jalan indah tersendiri.
Kau bilang bahwa aku seperti pagi yang menyemangati? Lalu kenapa saat aku singgah, kau lebih memilih untuk berselimut dan melanjutkan mimpi hingga habis waktuku menanti?
Sudahlah, tak perlu kau bilang apapun lagi. Aku mulai paham, hatimu bukan lagi rumah yang aku kenali. Aku mulai mengerti, caramu ini hanya dalih agar aku membenci. Padahal kau tak menyadari, aku punya cara tersendiri untuk bertahan hingga waktunya pergi.
Kau tahu, menuliskanmu adalah cara termanis untuk membalas tanpa menyakiti. Karena di penghujung rima, kau hanya akan tetap di sana, menikmati pedihnya tanpa bisa berlari.
Kau tahu, mendoakanmu adalah cara terindah untuk memeluk tanpa takut kau pergi. Karena di penghujung kata, selalu ada kelegaan luar biasa yang tak pernah gagal mengobati hati.
Tapi kau juga perlu tahu, melupakanmu adalah cara tersulit yang kini tengah aku pelajari. Mungkin nanti aku mengerti, ketika aku bukan lagi menjadi alasan senyummu terukir kembali. Biarkan Tuhan dan semesta yang memberiku jalan indah tersendiri.