Selasa, 05 September 2017

Percayalah.


Kita terjerembab pada sudut terdalam sebuah tanya yang tak berkesudahan. Mencoba mengerti atas sakit yang bertubi menghampiri. Sepertinya, ada yang salah dari semua ini. Tapi apa?

Kita rasa semua seharusnya baik-baik saja. Kita telah meletakkan semua pada tempatnya. Lalu, apa? Mengapa harus kembali jatuh dalam luka yang begitu menganga?

Ah, ada hal yang kita lupa. Tentang pengharapan yang kita taruh tinggi namun bukan kepadaNya. Tentang penyemogaan yang kita junjung sepenuh hati namun melupakan batas olehNya. Tentang semua, tanpa kita ikut menyertakanNya.

Itulah mengapa, ketika kita berharap terlalu tinggi kepada yang lain, Dia jatuhkan pada kita pedihnya sebuah pengharapan, agar kita kembali berharap hanya kepadaNya. Agar tiap langkah kita tetap menyertakanNya. Karena sesungguhnya Dia Maha Pencemburu atas hambaNya.

Namun bersyukurlah, jika Sang Pemilik Semesta masih cemburu kepada kita. Karena cemburuNya berarti cinta, dan abaiNya adalah malapetaka.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar